Jaksa Korea Mencari Surat Perintah Penangkapan untuk Daniel Shin dari Terraform (Laporan) – Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul dilaporkan meminta surat perintah penangkapan untuk salah satu Pendiri Terraform Labs – Shin Hyun-seung (Daniel Shin), mengklaim bahwa dia memperoleh keuntungan ilegal sebelum jatuhnya LUNA/UST yang luar biasa.
Otoritas Korea sebelumnya mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap CEO Terraform – Do Kwon. Keberadaannya tetap tidak diketahui, sementara sumber terbaru mengisyaratkan dia mungkin berada di Eropa.
Baca Juga : Mengapa Bitcoin Cash (BCH) Gagal?
Jaksa Korea Mencari Surat Perintah Penangkapan untuk Daniel Shin dari Terraform (Laporan)
Daniel Shin di Sorotan juga
Keruntuhan yang spektakuler LUNA token asli Terra dan stablecoin algoritmiknya UST pada bulan Mei masih bergema di ruang cryptocurrency. Kerugian investor yang signifikan menyebabkan otoritas Korea Selatan menyelidiki tindakan eksekutif proyek dan menentukan apakah mereka ada hubungannya dengan peristiwa tersebut.
Menurut liputan baru-baru ini , Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Co-Founder Terraform – Daniel Shin – mengklaim dia menyimpan token LUNA tanpa memberi tahu pengawas terkait. Dia kemudian diduga memperoleh keuntungan ilegal senilai 140 miliar won ($106 juta) dengan menjual simpanan tersebut dengan harga tinggi. Pihak berwenang menyita dana itu pada awal November.
Jaksa juga bersikeras bahwa Shin melanggar Undang-Undang Transaksi Keuangan Elektronik dengan menggunakan data klien dan dana perusahaan fintech Chai Corp. untuk mengiklankan LUNA.
Orang Korea Selatan menegaskan kembali pendiriannya bahwa dia memutuskan hubungan dengan Terraform Labs setelah tahun 2020, yang berarti dia tidak boleh disalahkan atas kecelakaan itu.
“Saya meninggalkan (Terraform Labs) dua tahun sebelum runtuhnya Terra dan Luna dan tidak ada hubungannya dengan keruntuhan itu.”
Perburuan Do Kwon
Sebagian besar perhatian setelah kehancuran Terra beralih ke CEO terkenalnya – Do Kwon. Pengembang meninggalkan Korea Selatan tak lama setelah kecelakaan itu, dan keberadaannya masi menjadi misteri sejak saat itu.
Berbagai sumber mengisyaratkan dia bersembunyi di Singapura, Dubai, Seychelles, dan Mauritius sementara Interpol mengeluarkan pemberitahuan merah untuknya.
Rumor terbaru menunjukkan bahwa Kwon mungkin tinggal di Eropa. Pengembang berjanji akan mengungkapkan keberadaannya di awal bulan dan mengundang aparat penegak hukum untuk menghadiri konferensi tersebut.
Terlepas dari dugaan keikutsertaannya dalam kecelakaan LUNA/UST, otoritas Korea Selatan juga menyelidikinya atas tuduhan penggelapan pajak. Jaksa mengklaim Kwon memberikan token kepada anggota keluarga yang kemudian menggunakan aset tersebut untuk membeli apartemen.