Harga TON Melonjak 6% Meski Telegram Tunduk pada Tekanan Regulasi -Pergerakan harga Toncoin (TON) tidak sepadan dengan kondisi ekosistem Telegram saat ini. Koin tersebut baru-baru ini melonjak sementara ekosistem TON ketahuan tunduk pada tekanan regulasi. Saat ini, regulator telah meminta platform media sosial tersebut untuk merilis alamat IP penggunanya dan platform tersebut mungkin akan segera mematuhinya.
Pihak berwenang telah mengetahui bahwa beberapa orang menyalahgunakan fitur Pencarian di Telegram. Biasanya, fitur ini memudahkan pengguna aplikasi media sosial tersebut untuk menemukan saluran publik dan bot. Namun, kini ada sekelompok pelanggar yang mengeksploitasi fitur tersebut untuk menjual barang ilegal. Sayangnya, penggunaan jaringan sosial yang ilegal tersebut telah membahayakan keberadaannya di India.
Tim moderator yang berdedikasi telah memanfaatkan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) untuk meredakan situasi selama seminggu terakhir.
Menurut Pavel Durov, insiden konten yang tidak aman dan bermasalah telah mengalami penurunan drastis. Telegram masih berusaha menghindari aktivitas terlarang tersebut dan sebagai hasilnya, Telegram telah memutuskan untuk menyediakan alamat IP dan detail kontak pengguna yang melanggar aturannya kepada regulator.
Penafian ini dinyatakan dengan jelas dalam Persyaratan Layanan dan Kebijakan Privasi yang diperbarui. Durov optimis bahwa langkah-langkah ini akan mencegah penjahat. Namun, hal itu juga menuai kritik karena banyak yang percaya privasi dan kebebasan berbicara yang dimungkinkan Telegram sedang terancam.
Khususnya, Elon Musk juga menghadapi tantangan penyensoran serupa di Brasil dalam beberapa minggu terakhir. Namun, alih-alih menjanjikan penyerahan Alamat IP, X malah menyelesaikan masalah dengan regulator sebesar $3,3 juta.
Harga TON Melonjak 6% Meski Telegram Tunduk pada Tekanan Regulasi
Situasi dengan Telegram menjadi salah satu perhatian utama yang pada akhirnya dapat memengaruhi protokol TON. Selain klaim sebelumnya, Durov menekankan bahwa Telegram Search dimaksudkan untuk mencari teman dan menemukan berita, dan bukan untuk mempromosikan barang ilegal. Meskipun langkah ini dapat menghambat visi Telegram untuk melindungi kebebasan berbicara, Durov yakin bahwa ini adalah langkah terbaik yang dapat diambil.
“Kami tidak akan membiarkan pelaku kejahatan membahayakan integritas platform kami untuk hampir satu miliar pengguna,” tambahnya.
Keputusan Durov untuk menanggapi masalah ini dengan serius muncul hanya beberapa minggu setelah ia ditahan dan disalahkan atas keputusan yang salah dari beberapa pengguna aplikasi Telegram. Ia menghabiskan beberapa hari bersama pihak berwenang Prancis dan setelah keluar, ia berjanji untuk meningkatkan penggunaan umum jejaring sosial tersebut.
Sementara itu, TON saat ini diperdagangkan pada harga $5,68 setelah mencatat peningkatan sebesar 6,37% dan 5,17% dalam 24 jam dan minggu terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa rintangan regulasinya belum mengimbangi harganya, sebuah tren yang mungkin berubah pada akhirnya.
Jika tidak disikapi dengan tepat, langkah ini mungkin berdampak pada TON dalam jangka panjang.
Baca Juga : https://news.klikcrypto.com/dogecoin-doge-di-ambang-kenaikan-epik-menurut-prediksi-analis-ini/