Harga Ripple Melonjak karena Aktivitas XRP yang Tidak Aktif Memicu Lonjakan Pasar
XRP Ripple telah mengalami beberapa fluktuasi penting sepanjang bulan April, mengakhiri bulan dengan penurunan sebesar 11,88%. Namun, analisis terperinci terhadap tren pasar terkini menunjukkan adanya rebound yang signifikan selama seminggu terakhir, dengan XRP melampaui mata uang kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum. Pada periode ini, harga XRP melonjak lebih dari 7% dibandingkan Bitcoin, menyoroti ketahanannya di pasar yang bergejolak.
Grafik 24 Jam XRP/USD (Sumber: CoinStats)
Pada saat berita ini dimuat, harga XRP berada di $0,5199, menandai kenaikan 1,12% dalam 24 jam terakhir. Pergerakan ke atas ini tercermin dalam kapitalisasi pasarnya, yang telah tumbuh sebesar 1,26% hingga mencapai $28,768,813,452.
Terlepas dari indikator-indikator positif ini, volume perdagangan XRP menyajikan narasi yang kontras. Telah mengalami penurunan substansial sebesar 32,52% dari hari sebelumnya, dengan total $1,025,716,859. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan dalam aktivitas pasar yang dapat berdampak pada kinerja jangka pendeknya.
Lonjakan Aktivitas Pasar Sinyal Token XRP yang Tidak Aktif
XRPLedger telah melaporkan pergerakan signifikan token tidak aktif saat bulan Mei dimulai, menunjukkan lonjakan penting yang serupa dengan yang diamati pada 13 April. Menurut metrik Konsumsi Usia Token, lonjakan baru-baru ini mencerminkan lonjakan sebelum penurunan nilai XRP sebesar 16% bulan lalu. Meskipun terdapat preseden historis mengenai penurunan nilai setelah lonjakan tersebut, tren saat ini menunjukkan respons pasar yang berbeda.
🤑 #XRPLedger telah melihat banyak sekali token yang tidak aktif yang dibuka pada bulan Mei. Metrik Konsumsi Usia Token kami menunjukkan bahwa ini adalah lonjakan yang sangat mirip pada pergerakan koin lama dibandingkan dengan lonjakan 13 April, tepat sebelum pasar merosot dan $XRP turun -16% di… pic.twitter.com/vHpaDuJNaE
— Santiment (@santimentfeed) 2 Mei 2024
Harga Ripple Melonjak karena Aktivitas XRP yang Tidak Aktif Memicu Lonjakan Pasar
Baca Juga : Target harga BTC dengan tekanan singkat Bitcoin yang masuk
Kali ini, para analis yakin pergerakan koin-koin kuno ini mungkin didorong oleh pemangku kepentingan utama yang memanfaatkan potensi peluang pembelian, sebuah strategi yang dikenal sebagai “beli saat turun.” Sejak dimulainya aktivitas ini pada bulan Mei, telah terjadi kenaikan harga XRP yang ringan namun stabil. Fenomena perpindahan token yang tidak aktif, yang sering dianggap sebagai awal dari pergerakan harga yang signifikan, menarik perhatian investor dan analis.
Selain pergerakan token, ada peningkatan signifikan dalam minat terbuka di bursa. Metrik ini, yang melacak jumlah total kontrak derivatif yang belum diselesaikan, telah mencapai angka tertinggi dalam tiga minggu. Kenaikan open interest umumnya dipandang sebagai indikator menguat atau melemahnya tekad pasar.
Keuntungan Jangka Pendek dan Dilema Overbought
Pada grafik 4 jam, indikator MACD menyajikan prospek bullish untuk token XRP, menunjukkan pergerakan ke atas dengan posisi 0.0024 di atas garis sinyal. Pergeseran positif ini menunjukkan adanya momentum bullish jangka pendek.
Grafik 4 Jam XRP/USD (Sumber: Tradingview)
Selain itu, penempatan garis MACD di atas garis nol menunjukkan bahwa tren bullish ini kemungkinan akan terus berlanjut. Memperkuat sentimen ini, bar histogram pada MACD meluas di zona hijau di atas garis nol, semakin menegaskan kekuatan tren bullish.
Sebaliknya, RSI stokastik memberikan gambaran yang berbeda. Saat ini, garis K yang digambarkan dengan warna biru berada di 85.67, menunjukkan kondisi perdagangan jenuh beli. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada sinyal bullish dari MACD, token XRP mungkin mendekati potensi kemunduran atau koreksi dalam jangka pendek.