Shiba Inu (SHIB) Melukis ‘Lilin Kematian’ Saat Harga Menghasilkan Perputaran Tak Terduga
Shiba Inu telah mengalami pembalikan pasar yang drastis, sehingga menarik perhatian investor dan pedagang. Token, yang sedang menguat, baru-baru ini mengalami penurunan harga yang drastis, sebuah pergerakan yang ditandai dengan apa yang dikenal di dunia perdagangan sebagai “lilin kematian”. Istilah ini mengacu pada candle merah besar dan tiba-tiba pada grafik, yang sering kali menandakan pembalikan kuat dari sentimen bullish ke bearish.
Perputaran tak terduga ini mencerminkan perubahan sentimen yang lebih luas di antara pemegang SHIB, khususnya yang disebut paus (whale) yang memegang token dalam jumlah besar. Para pemain besar ini telah mulai menjual kepemilikan mereka dengan cepat, sebuah langkah yang sejalan dengan logika pasar mengingat kebuntuan yang terjadi sebelum sebagian besar koreksi. Meningkatnya tekanan jual yang tiba-tiba dari ikan paus dapat menciptakan efek berjenjang (cascade effect), yang juga menyebabkan aksi jual yang meluas di kalangan pemilik yang lebih kecil.
The “death candle” presents a grim outlook for SHIB, as it could signal the end of the rally that meme coin enthusiasts have been riding. The sharp drop in price not only shakes out weak hands but also undermines confidence in the asset’s immediate future. With the market appearing to brace for a correction, SHIB may be facing a downturn that could erase a significant portion of its recent gains.
Current market conditions for SHIB seem to be a textbook setup for a substantial correction. The trading volume accompanying the downturn suggests a strong market consensus leaning toward the bearish side. Additionally, the Relative Strength Index, a momentum indicator, has likely retreated from higher levels, confirming the reduced buying pressure and increasing the likelihood of a downtrend.
Shiba Inu (SHIB) Melukis ‘Lilin Kematian’ Saat Harga Menghasilkan Perputaran Tak Terduga
Baca Juga : Harga Bitcoin Reli 5% Tapi Resistensi Penembusan Utama Masih Utuh
Cardano membutuhkan bantuan
Setelah periode pertumbuhan yang kuat, Cardano mulai kehilangan momentum, memicu kekhawatiran tentang kemampuannya mempertahankan reli.
Kinerja harga ADA telah menunjukkan tanda-tanda tekanan. Pendakian yang pernah menempatkan ADA di antara yang terdepan dalam perlombaan kapitalisasi pasar menunjukkan kelelahan. Dengan setiap lonjakan harga yang tampaknya lebih lemah dibandingkan sebelumnya, kekuatan reli tersebut mulai menghilang. Grafik harga baru-baru ini mencerminkan hal ini, dengan penurunan signifikan yang telah menarik perhatian investor.
Analisis teknis menunjukkan bahwa ADA secara bertahap kehilangan daya dorongnya. Hal ini terlihat dari penurunan volume perdagangan dan Relative Strength Index (RSI) yang mundur dari level overbought, menandakan potensi pembalikan tren. Terobosan amplitudo dalam istilah teknis mengacu pada pergerakan harga yang menembus rentang perdagangan yang signifikan. Bagi ADA, hal ini bisa berarti menembus di bawah level support yang secara historis kuat, yang mungkin memicu penurunan lebih lanjut karena aksi jual dipicu.
Penembusan tersebut dapat diartikan sebagai sinyal bearish, yang menunjukkan bahwa pasar kehilangan kepercayaan terhadap prospek jangka pendek ADA. Pelanggaran terhadap hal ini sering kali menyebabkan perubahan sentimen investor, dari bullish menjadi bearish, sehingga menyebabkan potensi pergeseran dinamika pasar jangka panjang.
Kinerja XRP yang lesu
Di pasar kripto yang selalu bergejolak, XRP Ripple menyajikan kasus ketenangan yang aneh di tengah gejolak. Pergerakan harga baru-baru ini menunjukkan kurangnya volatilitas yang membingungkan, membuat investor dan analis mempertanyakan apakah aset digital yang sudah lama ini akan mengalami terobosan atau terobosan.
Grafik XRP menunjukkan lanskap teknis yang menantang. Harga tampaknya terkompresi, melingkar erat antara level support dan resistance utama. Support lokal, yang terlihat dari grafik, berada di dekat angka $0.56. Level ini secara historis berfungsi sebagai landasan psikologis dan teknis, memberikan batu loncatan untuk rebound. Di sisi lain, resistensi muncul di sekitar area $0.63, batas atas yang terbukti sulit ditembus dalam sesi terakhir.
Kompresi aksi harga ini sering kali merupakan awal dari pergerakan signifikan, karena breakout atau breakdown cenderung mengikuti periode konsolidasi. Namun, kurangnya volatilitas dalam kasus XRP menimbulkan pertanyaan tentang kekuatan pendorong di balik perilaku pasar ini.