Kelemahan Inti Bitcoin: Kerentanan Risiko Menengah Terungkap
- Kerentanan Bitcoin Core dan Knots dinilai sebagai 5,3 risiko sedang dalam Basis Data Kerentanan Nasional.
- Cacat ini memungkinkan melewati batas ukuran pembawa data melalui kebingungan kode.
- Dieksploitasi secara liar oleh Prasasti Bitcoin pada tahun 2022 dan 2023.
- Dunia mata uang kripto sering kali menjadi medan pertempuran antara keamanan dan inovasi, dan perkembangan terkini telah membawa hal ini ke permukaan. Basis Data Kerentanan Nasional telah menilai kelemahan keamanan dalam Bitcoin Core dan Bitcoin Knots sebagai kerentanan risiko menengah 5,3. Kerentanan ini sangat penting karena implikasinya terhadap integritas dan keamanan blockchain Bitcoin.
Cacat yang dimaksud, dijelaskan dalam database, memengaruhi versi Bitcoin Core hingga 26.0 dan Bitcoin Knots sebelum 25.1.knots20231115. Hal ini memungkinkan untuk melewati batas ukuran pembawa data melalui metode kebingungan, khususnya menggunakan operasi seperti OP_FALSE OP_IF. Teknik ini pada dasarnya menyamarkan data sebagai kode, sehingga memungkinkan untuk melampaui batas ukuran yang ditetapkan untuk penyimpanan data di blockchain.
Kelemahan Inti Bitcoin: Kerentanan Risiko Menengah Terungkap
Baca Juga : Pasokan Stablecoin Solana Meningkat 8% dan USDC Melonjak 20%
Yang lebih memprihatinkan adalah kerentanan ini telah dieksploitasi secara liar. Bitcoin Inscriptions, sebuah metode untuk menyematkan data ke dalam blockchain Bitcoin, memanfaatkan kelemahan ini pada tahun 2022 dan 2023. Eksploitasi kerentanan ini oleh Bitcoin Inscriptions menyoroti tantangan signifikan dalam teknologi blockchain: menyeimbangkan keterbukaan terhadap inovasi dengan kebutuhan akan langkah-langkah keamanan yang ketat .
Pengungkapan kerentanan risiko menengah ini menimbulkan beberapa pertanyaan tentang ketahanan protokol keamanan yang diterapkan pada mata uang kripto besar seperti Bitcoin. Hal ini menggarisbawahi perlunya kewaspadaan berkelanjutan dan pembaruan rutin dalam teknologi blockchain untuk melindungi terhadap eksploitasi semacam itu. Meskipun komunitas Bitcoin belum melaporkan adanya kerusakan besar akibat kelemahan ini, potensi risiko yang ditimbulkannya tidak dapat diabaikan.
Insiden ini mengingatkan kita akan sifat ancaman keamanan siber yang terus berkembang di dunia mata uang digital. Seiring dengan kemajuan teknologi blockchain, komunitas harus tetap waspada terhadap kerentanan tersebut dan mengambil tindakan proaktif untuk mengatasinya.